MARKETING MIX (8P)
Menurut Kotler (2005:17) bahwa “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”.
Berdasarkan definisi tersebut diatas bahwa bauran pemasaran adalah
kombinasi beberapa elemen bauran pemasaran untuk memperoleh pasar,
pangsa pasar yang lebih besar, posisi bersaing yang kuat dan citra
positif pada pelanggan sehingga dapat kita artikan bahwa tujuan
pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan hasil
penjualan, serta dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan dan
stakeholdernya.
1. Product (Produk)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah
: “A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a
want or need” . Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk merupakan suatu hasil
dari proses yang dipengaruhi oleh kekuatan pasar (supply vs demand) yang
diperankan oleh fungsi operation dalam menciptakan atau pengadaan
barang dan jasa pada basis biaya (cost) dan oleh fungsi marketing dalam
hal memahami kebutuhan dan keinginan customer (consumer behavior).
2. Price (Harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price
is the amount of money charged for a product or service. More broadly,
price is the sum of all the value that consumers exchange for the
benefits of having or using the product or service”. Harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara
lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen
untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk
atau jasa.
Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”.
Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan
atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang
yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen
dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga
akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga
meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang
menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan
melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau
lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga
yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up
terhadap biaya produk.
b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis Peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga
pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan
dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan
pesaing utamanya.
b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
3. Promotion (Promosi)
Definisi menurut Stanton adalah: “Promotion
mix is the combination of operasional selling, sales person, public
relation. These are the promotional tools that help an organization to
achieve its marketing objective”. Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company undertakes to communicate and promote its product the target market”.
Menurut Philip Kotler, promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1. Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2. Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3. Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4. Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
4. Place (Distribusi)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang
digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran
tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada
pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus
dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat
ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat
bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi
yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses
penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi
untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place/
distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu
perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen
pada waktu dan tempat yang tepat.
EXTENDED MARKETING MIX
5. Process
People merupakan aset utama dalam industri
jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance
tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan
menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan)
yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan
pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people
adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment
of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan
konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai
bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language,
ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan
untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level
yang diekspetasikan.
6. People
Process, mutu layanan jasa sangat bergantung
pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak
perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu
layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus
dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh
karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan
tempatnya bekerja.
7. Physical Evidence
Building merupakan bagian dari bukti fisik,
karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi
konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter . Perhatian
terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan
tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi
mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan
memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung
dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi
syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus.
8. Productivity & Quality
Produktivitas adalah sejauh mana efisiensi
masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan
yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah
derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan. Dalam Jasa juga ada komponen
biaya yang dihitung berdasarkan aktivitas, makanya kita mengenal
istilah activity based accounting. Sementara itu kualitas sangat penting
pada Jasa ketimbang pada produk. Jika produk kualitas rendah masih bisa
laku di pasar, tidak demikian halnya dengan Jasa.
Marketing Mix dulunya 4P tapi sekarang ada penambahan 3 elemen. Saya juga punya artikel lengkap Pengertian Marketing Mix
BalasHapusTerima kasih sangat membantu
BalasHapusMungkin saran perlu diberikan contoh dari masing masing 8P
Terima kasih sangat membantu
BalasHapusMungkin saran perlu diberikan contoh dari masing masing 8P
Marketing mix 8p ini judul buku nya apa? Mohon bantuanya. Terimakasih
BalasHapuskebalik goblok, gw pusing ajg bacanya
BalasHapus