Search

Jumat, 03 Oktober 2014

Teori Bird In The Hand


Teori bird in the hand adalah salah satu teori dalam kebijakan deviden, teori ini dikembangkan oleh Myron Gordon Tahun 1956 dan John Lintner Tahun 1962. Gordon dan Lintner menyatakan bahwa ada hubungan antara nilai perusahaan dengan kebijakan deviden,  biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika Dividend Payout Ratio rendah karena investor lebih suka menerima dividen dibanding capital gain, dividend  yield dianggap lebih pasti dan lebih aman. Gordon dan Lintner menggunakan persamaan Total return sama dengan dividen yield ditambah capital gain, diasumsikan bahwa total return akan menurun sebagai peningkatan pembayaran perusahaan, saat perusahaan meningkatkan rasio payout investor menjadi suatu kekhawatiran bahwa keuntungan modal masa depan perusahaan akan menghilang karena laba ditahan bahwa perusahaan diinvestasikan kembali ke dalam bisnis akan kurang berprospek .


Dalam teori ini menjelaskan investor menghendaki pembayaran dividen yang tinggi dari keuntungan perusahaan sesuai tujuan investor yaitu menanamkan sahamnya untuk mendapatkan deviden, investor tidak ingin berinvestasi di perusahaan jika penerimaan deviden dalam jangka waktu yang lama. Investor akan bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk perusahaan yang membayar dividen saat ini. Pembayaran deviden saat ini terjadi karena ada anggapan bahwa mendapat dividen saat ini resikonya lebih kecil daripada mendapat capital gain di masa yang akan datang meskipun capital gain di masa mendatang dapat memberikan pengembalian yang lebih tinggi daripada dividen saat ini, selain resiko juga adanya ketidakpastian tentang arus kas perusahaan dimasa depan. Teori ini juga berpendapat bahwa kas ditangan dalam bentuk deviden lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain atau dengan istilah “Para investor memandang satu burung ditangan lebih berharga daripada seribu burung di udara” .  Gordon dan Lintner juga menyatakan bahwa satu persen penurunan dalam  pembayaran dividen harus diimbangi oleh lebih dari satu persen dari pertumbuhan tambahan .
Keuntungan bila menerapkan teori bird in the hand ini adalah dengan memberikan dividen yang tinggi, maka harga saham perusahaan juga akan semakin tinggi yang akan berdampak pada nilai perusahaan. Biaya ekuitas perusahaan akan naik apabila dividen dikurangi. Dengan demikian suatu perusahaan dapat menetapkan suatu rasio pembagian dividen yang tinggi dan menawarkan hasil dividen yang tinggi guna meminimumkan biaya modalnya. Disamping itu, pembagian dividen merupakan suatu pertanda bagi investor, dimana kenaikan dividen yang sangat besar menandakan bahwa manajemen merasa optimis atas masa depan perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan akan menarik minat dari kalangan investor tertentu yang sepaham dengan kebijakan dividen perusahaan.
Kelemahannya teori bird in the hand yaitu  investor diharuskan membayar pajak yang besar akibat dari dividen yang tinggi.  Sanggahan teori ini dikemukakan oleh beberapa pihak seperti  Modigliani dan Miller menganggap bahwa argumen Gordon dan Lintner ini merupakan suatu kesalahan. Modigliani dan Miller menggunakan istilah “ The Bierd in The hand Fallacy”, mereka menyatakan bahwa kebijakan deviden tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan. Selain itu investor akan kembali menginvestasikan dividen yang diterima pada perusahaa yang sama  atau perusahaan yang memiliki risiko yang hampir sama. Sementara itu MM berpendapat dan telah dibuktikan secara matematis bahwa investor merasa sama saja apakah menerima deviden saat ini atau menerima capital gain dimasa datang. Keown berpendapat terhadap teori dan mengatakan bahwa kenaikan dividen saat ini tidak mengurangi resiko dari perusahaanKarena jika peningkatan pembayaran dividen dilakukan, manajer harus mengeluarkan saham baru dalam rangka untuk meningkatkan modal yang dibutuhkan. Oleh karena itu pembayaran dividen hanya mentransfer risiko dari yang lama kepada pemegang saham baru .
            Contoh penerapan teori ini adalah pada beberapa perusahaan salah satunya PT Astra International, Tbk yang membagikan dividen tahun buku 2012 sebesar Rp. 64,- perlembar saham dengan keuntungan yang diperoleh Rp 188 Triliun. Anak Perusahaan Astra International, Tbk yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk membagikan dividen sebesar Rp 685 per saham dari perolehan laba bersih pada tahun 2012 lalu sebesar Rp2,41 triliun. Perusahaan sudah membagikan dividen interim sebesar Rp 230 per saham yang telah dibayarkan pada 5 November 2012. Perseroan akan membagikan sisa dividen 2012 sebesar Rp 455 per saham yang akan dibayarkan mulai 3 Juni 2013.  Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan, pada tanggal 20 Mei 2013 pukul 16.15 WIB. Dividen yang setiap tahum diberikan dan dari tahun ke  tahun sesuai dengan penerimaan laba dan juga di iringi dengan kenaikan harga saham perusahaan, hal ini sesuai dengan teori teori bird in the hand.  Kenaikan harga saham ditunjukkan dengan penutupan harga saham pada 1 Juli 2011 sebesar Rp 21.500 dan pada 2 Juli 2012 Sebesar Rp 23.000. mekipun di rentang waktu tersebut terdapat fluktuasi harga saham.
Bila dilihat dari payout ratio sesuai dengan teori bird in the hand ada beberapa Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang membagikan dividennya pada Tahun 2013 menurut informasi dari majalah kontan, diantaranya yaitu
1.     PT Pertamina Rp 8 triliun dengan pay out ratio 34 persen
2.     PT PLN Rp 2,95 triliun dengan pay out ratio 50 persen
3.     PT Bank Rakyat Indonesia Rp 1,969 triliun dengan pay out ratio 20 persen
4.     PT Telkom Rp 2,315 triliun dengan pay out ratio 35 persen
5.     Bank Mandiri Rp 1,689 triliun dengan pay out ratio 20 persen
6.     Perusahaan Gas Negara Rp 1,943 triliun dengan pay out ratio 50 persen
7.     Pupuk Indonesia Holding Company Rp 1,107 triliun dengan pay out ratio 30 persen
8.     Bank Negara Indonesia Rp 803,9 miliar dengan pay out ratio 20 persen
9.     Semen Gresik Rp 704,1 miliar dengan pay out ratio 30 persen
10.  PT Batubara Bukit Asam Rp 922,9 miliar dengan pay out ratio 40 persen

4 komentar:

  1. Your Affiliate Profit Machine is ready -

    Plus, getting it set up is as simple as 1, 2, 3!

    This is how it all works...

    STEP 1. Choose which affiliate products you want to promote
    STEP 2. Add some push button traffic (this ONLY takes 2 minutes)
    STEP 3. See how the system explode your list and upsell your affiliate products all for you!

    So, do you want to start making profits?

    Click here to make money with the system

    BalasHapus
  2. As stated by Stanford Medical, It's indeed the SINGLE reason this country's women get to live 10 years longer and weigh 19 KG lighter than we do.

    (By the way, it has absolutely NOTHING to do with genetics or some secret diet and EVERYTHING to do with "HOW" they eat.)

    BTW, I said "HOW", and not "what"...

    Tap on this link to determine if this brief questionnaire can help you find out your real weight loss potential

    BalasHapus
  3. As stated by Stanford Medical, It is in fact the ONLY reason this country's women live 10 years longer and weigh 19 KG less than we do.

    (By the way, it really has NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and really, EVERYTHING to do with "how" they are eating.)

    P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    Click on this link to see if this easy questionnaire can help you discover your real weight loss possibility

    BalasHapus
  4. Casino Slot Machines - Mapyro
    Find Casino Slot Machines in 원주 출장샵 MI, MS and other 서귀포 출장마사지 MI casinos. 인천광역 출장안마 Casinos 정읍 출장안마 can accommodate you as large as a 100000 square-foot 안양 출장샵 casino floor.

    BalasHapus